Minggu, 30 Desember 2018

Pembelajaran PAI melalui Media Radio/Audio


Pembelajaran PAI melalui Media Radio/Audio
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran PAI Berbasis TIK
Description: LOGO IAIN.jpg

Disusun oleh: Kelompok VI/PAI.B
                                                                                              1.         Indah Nurmawati                                (210315059)
                                                                                              2.         Jihan Adiba                                         (210315061)
                                                                                              3.         Liya Rizki Fadillah                             (210315058)


Dosen Pengampu:
Dawam Multazamy Rohmatulloh, S.TH.I., M.Hum


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONOROGO
APRIL 2018


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi, sangatlah berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut guru dapat dengan mudah menggunakan media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Saat melihat fakta di sekolah-sekolah terdengar bahwa pembelajaran yang ada dirasa amat membosankan, tidak menarik, dan kurang efektif. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kreatif guru sebagai pengajar dalam media pembelajaran yang lebih menyenangkan untuk di paparkan.
Kemudian dalam proses belajar mengajar juga melibatkan tiga komponen yaitu pengirim pesan (guru), penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri (materi). Agar ketiga komponen  diatas dapat dilakukan secara menarik itu merupakan tugas pengajar untuk menyampaikan materi dengan media pembelajaran. Contohnya melalui media audio untuk membuat pengajaran yang menarik dan tidak membosankan dan agar dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan secara maksiamal. Oleh karena itu pemakalah tertarik untuk membahas mengenai pembelajaran PAI melalui media radio/audio.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian media dan media audio?
2.      Apa saja macam-macam media audio?
3.      Bagaimana karakteristik media audio dan pemanfaatannya?
4.      Apa saja kelebihan dan kelemahan media audio?
5.      Bagaimana penggunaan media audio dalam pembelajaran PAI?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media dan Media Audio
Menurut asal katanya, media berasal dari kata/bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara/pengantar. Media adalah  segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.[1]
Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Sehingga pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun non-verbal.[2]
Media audio untuk pengajaran dimaksud sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik, sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif dan efisien.[3]
Media audio merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas serta mudah dibawa. Media ini dapat digunakan baik untuk keperluan belajar berkelompok maupun individual. Dengan karakteristik yang dimilikinya, media audio sangat efektif digunakan dalam beberapa bidang studi, seperti bahasa, drama, pidato, musik, dan lain sebagainya.[4]
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan siswa. Media audio dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika

memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar siswa. Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar kembali dan mengulangi bagian-bagian yang belum dikuasainya. Di lain pihak, siswa yang dapat belajar dengan cepat bisa maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya.
Bahan-bahan pelajaran yang telah direkam telah banyak tersedia untuk berbagai bidang ilmu. Misalnya, rekaman suara berbagai jenis alat musik dapat digunakan untuk bercerita kepada anak-anak, bermain, melakonkan cerita, nyanyian, dan lain-lain. [5]
B.     Macam-Macam Media Audio
Jenis alat yang dikategorikan dalam media audio, yaitu:
1.    Radio
Radio merupakan media elektronik yang dapat menangkap suara dan gelombang tertentu, hingga informasi komunikasi dapat terjangkau oleh masyarakat dan mempunyai nilai praktis edukatif, secara formal ataupun non formal.[6]
Dalam konteks pembelajaran, radio lebih menonjolkan pada siaran radio (broadcast). Program radio yang telah lama digunakan sebagai siaran pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran pada beberapa lembaga pendidikan jarak jauh. Fungsi radio adalah menyampaikan pesan bahan pelajaran yang dapat didengar oleh pendengar.[7]
Kelebihan radio:
a.         Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari TV.
b.      Mudah dipindahkan.
c.       Program radio dapat direkam dan diputar lagi sesuka pemakai.
d.      Program radio dapat mengembangkan daya imajinasi.
e.       Media radio dapat merangsang partisipasi pendengar aktif.
f.       Radio dapat memusatkan perhatian pembelajar pada kata-kata yang digunakan.
g.      Siaran lewat radio cocok digunakan dalam pembelajaran musik, bahasa, Al-Qur’an, pidato, dan sebagainya.
h.      Dengan program radio, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya jangkauannya cukup luas.[8]
Kekurangan radio:
a.       Tidak mampu menciptakan interaksi secara spontan.
b.      Pendengar tidak dapat dikontrol keaktifannya.
c.       Siaran mudah terganggu oleh cuaca/ gelombang lainnya.
d.      Rendahnya kemampuan memindahkan pesan-pesan yang sifatnya rumit, sebab daya tangkap pendengaran manusia lebih rendah dibanding dengan penglihatannya.
e.       Feedback dari pendengar tak ada (tertunda).[9]
f.       Sifat komunikasi radio hanya satu arah (one way comunication). Di sini hanya ada yang memberi dan menerima. Radio adalah pihak yang memberi sedangkan audien adalah pihak yang menerima. Kalau terjadi sesuatu yang tidak jelas dari materi yang disampaikan, maka anak didik tidak mungkin menanyakan langsung kepada pembawa acara, karena pada radio hanya ada satu jalur komunikasi. Sesuatu yang belum jelas itu hanya dapat ditanyakan pada guru yang menangani masalah tersebut.
g.      Program radio telah disentralisir, sehingga guru kurang dapat mempersiapkan diri bersama anak didik secara baik. Pengaturan jadwal pelajaran dengan jadwal lainnya sering terjadi problem. Integrasi siaran radio dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas sering menimbulkan kesulitan, disebabkan pengaturan jadwal yang kurang tepat, atau belum terjalin komunikasi antara pembuat program dengan guru-guru di kelas.[10]
2.    Audio Kaset
Audio kaset berupa pita magnetis yang dapat menghasilkan suara jika diputar dengan tape recorder. Penggunaan audio kaset untuk kepentingan pembelajaran belum memasyarakat secara maksimal. Sebenarnya, audio kaset cukup efektif dan efisien untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di kelas untuk keterampilan mendengar.
Penggunaan audio kaset dalam penyampaian materi pembelajaran harus disesuaikan dengan tuntutan kerikulum, tujuan pembelajaran, metode, dan kondisi pembelajaran. Audio kaset sangat cocok digunakan pada pembelajaran pengucapan (pronounciation), dan keterampilan mendengar (listening skill).[11]
Cara merekam suara, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a.    Sebelum merekam, pita diguling terlebih dahulu ke dalam kumparan pertama (kumparan penyalur),
b.    Untuk merekam suara, motor penggerak harus dihidupkan,
c.    Dalam perjalanan dari kumparan penyalur ke kumparan penerima, pita dapat menyentuh puting penghapus untuk menghapus lama,
d.   Setelah melewati puting penghapus, pita berputar sambil menyentuh puting perekam sehingga suara tersebut direkam pada pita.
Untuk kepentingan sekolah dapat direkam hal-hal sebagai berikut: Komando hitungan seperti satu, dua, tiga, bisa digunakan untuk pelajaran senam, latihan mengucapkan kata-kata untuk bahasa asing, latihan membaca untuk pelajaran bahasa asing, pelajaran mengarang dimana hasil karangan murid yang baik direkam, pembacaan puisi, sandiwara, menyanyi, menari, diskusi, mengiringi slide dengan memberikan ulasan dan komentar dari isi slide tersebut.[12]
Kelebihan audio kaset:
a.    Tujuan kognitif, audio kaset dapat digunakan untuk mengajar pengenalan suara suatu objek belajar.
b.    Tujuan psikomotorik, audio kaset dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal.
c.    Materi pelajaran sudah terpaket sedemikian rupa sehingga mudah direproduksi.
d.   Pengadaan relatif mudah, terutama jika dibandingkan dengan media audiovisual.
e.    Dapat diisi dengan pengajaran berprogram, sehingga dapat digunakan untuk belajar mandiri.
f.     Dapat memotivasi suasana belajar, karena dapat dilengkapi dengan unsur musik.
g.    Praktis penggunaannya, terutama sifatnya yang mudah digunakan dan dapat diputar kembali.[13]
h.    Dengan menggunakan kaset, guru dapat mempersiapkan terlebih dahulu dengan baik. Guru dapat memeriksa apakah suara dalam kaset itu masih baik atau tidak baik, dan apakah isi program yang disajikan sesuai dengan materi.
i.      Dengan kaset, guru dapat memutar kembali program yang telah disampaikan, sehingga materi tersebut menjadi jelas. Guru dapat pula menghentikannya kapan diperlukan.
j.      Melalui tape recorder mata pelajaran dapat disajikan di luar kelas, misalnya, merekam sesuatu yang akan dibahas dalam materi peajaran yang akan disampaikan.
k.    Kaset dapat menimbulkan banyak kaegiatan. Anak didik diminta untuk mendengarkan dengan seksama dan mencatat sesuatau yang penting.
l.      Kaset sangat efisien untuk mengajarkan bahasa dan dapat digunakan  di laboratorium bahasa karena sangat membantu proses tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran.
m.  Kaset yang tidak dipergunakan lagi dapat dihapus dan diisi dengan program lainnya.[14]
Kekurangan audio kaset:
a.    Daya jangkauannya terbatas.
b.    Apabila diperuntukkan untuk jangkauan luas, pengadaan mahal.
c.    Kurang efektif untuk materi pelajaran yang mempunyai kadar kesukaran tinggi, seperti matematika, kimia, dan fisika.
d.   Audio kaset lebih mudah menciptakan suasana jenuh dan membosankan.[15]
3.    Tape Recorder
Tape recorder pada saat ini bukan barang mewah lagi. Alat ini sangat serasi digunakan dalam pelajaran bahasa. Laboratorium bahasa menggunakan tape recorder. Keuntungannya antara lain:
a.    Murid dapat mendengarkan kembali apa yang diucapkan atau dibacanya agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan.
b.    Dengan tape recorder dapat diketahui kemajuan anak dalam aspek-aspek bahasa seperti lafal, kelancaran berbicara susunan kalimat dan sebagainya bila dibandingkan kemampuan anak sebelum dan sesudahnya.
c.    Tape recorder dapat digunakan dalam interview atau untuk merekam pelajaran atau ceramah orang ahli, dan lain-lain.
d.   Untuk pelajaran seni suara tape recorder mempunyai banyak kegunaan.[16]
4.    Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa, dikategorikan sebagai media audio karena media ini menggunakan seperangkat alat-alat audio berupa tape recorder dan pita kaset yang disalurkan melalui kabel pada headphone. Laboratorium bahasa merupakan alat untuk melatih peserta didik mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pembelajaran yang sudah disiapkan. Media yang dipakai adalah alat perekam.[17]           
C.     Karakteristik Media Audio dan Pemanfaatannya
Karakteristik media audio umumnya berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan, diantaranya:
1.    Pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian. Contoh: siswa ditugasi untuk menghitung kata-kata tertentu dari apa yang terungkap dalam suatu paragraf yang dia dengar.
2.    Mengikuti pengarahan. Contoh: siswa mendengarkan suatu pernyataan singkat dan siswa harus menandai satu pernyataan yang paling cocok dari beberapa pernyataan pilihan jawaban.
3.    Digunakan untuk melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar. Contoh: siswa mendengarkan satu kalimat kemudian mereka menirukannya.
4.    Perolehan arti dari suatu konteks. Contoh: siswa harus menyempurnakan kalimat yang terdiri atas beberapa kata yang artinya bisa jelas setelah menyempurnakan kalimat itu dalam suatu konteks tertentu.
5.    Memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak relevan. Contoh: siswa mendengarkan suatu paragraf yang di dalamnya terdapat kata-kata atau informasi yang tidak relevan. Kata-kata yang biasanya dipakai adalah mempunyai bunyi hampir bersamaan dengan kata yang mempunyai konteks yang benar.
6.    Mengingat dan mengemukakan kembali ide atau bagian-bagian dari cerita yang mereka dengar. Contoh: siswa mendengarkan suatu cerita pendek, dan siswa mengungkapkannya kembali setelah selesai mendengarkan cerita tersebut.[18]
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran diantaranya adalah:
1.    Audio card instrucsion. Pengajaran melalui suatu karti bergambar atau tulisan yang apabila dimasukkan kepada alat player-nya akan terdengar suara yang mengiringi gambar atau tulisan tersebut.
2.    Pengajaran dengan menggunakan satu recorder bagi suatu kelompok kecil. Instalasi dalam sistem ini biasanya berupa satu record-player yang output-nya dihubungkan dengan beberapa headphone.
3.    Pengajaran untuk belajar mandiri. Bentuk ini biasanya dilakukan dalam suatu carrel atau kotak. Tiap kotak diperuntukkan bagi seorang siswa dan diperlengkapi dengan satu record-player dan satu headphone.
4.    Pengajaran untuk keperluan tutorial. Materinya bisa dipergunakan secara perorangan atau secara kelompok.
5.    Rekaman sebagai alat evaluasi, yang mana kegiatan evaluasi yang harus merespon terhadap stimulus atau pertanyaan yang telah direkam terlebih dahulu, dan kegiatan evaluasi yang jawabannya atau hasilnya merupakan hasil rekaman masing-masing.[19]
D.    Kelebihan dan Kelemahan Media Audio
1.      Kelebihan media audio
a.       Materi pelajaran sudah tetap.
b.      Dengan berbagai teknik perekaman audio, bentuk-bentuk pengajaran terprogram dapat digunakan untuk pengajaran mandiri, memungkinkan setiap siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing, memberikan penguatan dan pengetahuan dengan penampilan langsung.
c.       Suasana dan perilaku siswa dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik latar belakang dan efek suara.
d.      Harga murah dan variasi program lebih banyak.
e.       Sifatnya mudah untuk dipindah.
f.       Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis,menggambar dan lain sebagainya.
g.    Untuk program pengajaran mandiri yang canggih.[20]
2.      Kelemahan media audio
a.    Memerlukan suatu pemusatan penegertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
b.    Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
c.    Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa serta susunan kalimat.
d.   Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
e.    Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada peserta didik.[21]
E.     Penggunaan Media Audio dalam Pembelajaran PAI
Beberapa alternatif sajian bahan program media audio antara lain:
1.      Talkshow dan diskusi. Program talkshow dan diskusi dapat dibuat menjadi program audio yakni dengan cara merekamnya.
2.      Drama dan sandiwara. Drama dan sandiwara audio banyak terdengar pada program radio yang biasanya berseri atau berepisode.
3.      Bercerita. Program cerita audio biasanya dibuat oleh seseorang yang memiliki talenta atau kemampuan yang multisuara seperti dalang.
4.      Model. Yang dimaksud dengan model adalah materi program ini diharapkan dapat ditiru oleh pendengarnya (siswa).
5.      Musik dan lagu. Lagu-lagu yang mengandung pesan pendidikan, musik untuk mengiringi slide serta efek suara atau simbol audio non verbal lainnya.[22]
Berdasarkan penjelasan diatas maka penerapan media audio pada pembelajaran PAI dengan talkshow dan diskusi adalah dengan memilih 2 sampai 3 orang sebagai narasumber dan 1 sebagai moderator yang dapat dipilih dari siswa dan guru atau orang ahli dibidang yang akan dibahas dengan durasi 15 sampai 20 menit. Karena program talkshow dan diskusi audio berguna untuk memahami sebuah pengertian konsep maka cocok untuk mapel keadilan Tuhan, demokrasi menurut Islam, zakat, dan semua mapel yang membutuhkan pengertian konsep baik itu fiqih, aqidah akhlak, qur’an hadis, serta SKI.
Sajian drama dan sandiwara audio misalkan guru mengambil tokoh utama dan sampingan dari para siswa yang disesuaikan dengan vokal yang dibutuhkan. Durasi 15 sampai 30 menit sementara mapel yang sesuai dengan drama adalah SKI serta tema yang
berhubungan dengan kehidupan mayarakat karena program drama dan sandiwara audio memberi manfaat bagi siswa pada pemahaman peristiwa-peristiwa sejarah.
Program bercerita audio dapat dilakukan dengan guru mengambil tema dari karangan siwa atau sumber lain, durasi yang diperlukan 15 sampai 20 menit. Karena sifatnya yang umum maka program ini cocok pada semua mapel PAI baik itu fiqh, aqidah akhlak, qur’an hadis, dan SKI.
Model audio untuk latihan mengucapkan kata-kata dan membaca pelajaran bahasa arab, membaca al-Qur’an mulai dari pengenalan huruf hijaiyah hingga membaca al-Qur’an sesuai kaidah tajwid. Sedangkan musik dan lagu dapat diterapkan pada semua mapel sebagai pengiringnya.[23]





















BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan:
1.      Media adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Sedangkan media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Sehingga pesan yang disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun non-verbal.
2.      Macam-macam media audio diantaranya radio, audio kaset, tape recorder dan laboratorium bahasa.
3.      Karakteristik media audio dan pemanfaatannya yaitu: pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian, mengikuti pengarahan,  digunakan untuk melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar, perolehan arti dari suatu konteks, memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak relevan, serta mengingat dan mengemukakan kembali ide atau bagian-bagian dari cerita yang mereka dengar.
4.      Setiap media audio memiliki kelebihan, salah satunya memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan kelemahannya media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
5.      Penggunaan media audio dalam pembelajaran PAI dapat disajikan dalam bentuk: talkshow dan diskusi, drama dan sandiwara, bercerita, dan model, serta musik dan lagu.


DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994.


Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.


Asnawir dan M. Basyirudin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta Selatan: Ciputat Pers, 2002.


Hermawan, Asep.  Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.


Munadi, Yudi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.


Nasution, S.. Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.

Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997.

Sanaky, Hujair AH. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2015.



Soeharto, Karti dkk.. Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Surabaya Intellectual Club, 1995.


Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011.


Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.



[1] Karti Soeharto, dkk., Teknologi Pembelajaran (Surabaya: Surabaya Intellectual Club, 1995), 98-99.
[2] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2015), 106.
[3] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011), 129.
[4] Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 133.
[5] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), 149-150.
[6] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), 86.
[7] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, 109-110.
[8] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, 110-111.
[9] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, 95.
[10] Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta Selatan: Ciputat Pers, 2002), 85-86.
[11] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, 107-109.
[12] Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran,  90-92.
[13] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, 108-109.
[14] Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, 92-93.
[15] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, 109.
[16] S. Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 105.
[17] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, 112.
[18] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, 130.
[19] Ibid., 133.
[20] Ronald Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994), 130-131.
[21] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, 131.
[22] Yudi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), 67-68.
[23] Asep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 130.

Tiga Dimensi Teknologi Pendidikan (Teori, Bidang Garapan, dan Profesi)

Tiga Dimensi Teknologi Pendidikan (Teori, Bidang Garapan, dan Profesi) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Tekno...