Sabtu, 07 Juli 2018

Materi PAI (Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.)


IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
A.    Pengertian dari Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata kataba yang berarti menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab adalah kutub. Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku. Sedangkan secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah, Al-kutub kitab-kitab Allah) adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada para Nabi dan Rasul-Nya.[1] Iman kepada kitab-kitab suci dalam Islam, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul. Allah yang bersifat pengasih dan penyayang kepada makhluk-Nya, termasuk kepada umat manusia, berkehendak untuk memberi petunjuk (hidayah) hidup dengan menurunkan wahyu-Nya, yang kemudian menjadi kitab suci. Berperan disana malaikat sebagai perantara antara Allah sebagai sumber wahyu dengan rasul, sebagai penerima wahyu dan risalah.[2] Firman Allah SWT: 
  يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا ١٣٦
Artinya:  “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauhjauhnya”. (QS. An-Nisa: 136)
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad. Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya:
1.      Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS.
2.      Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS.
3.      Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS.
4.      Kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW.
Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum Nasrani, Kristen, Katolik dan Protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang ada.[3]
B.     Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari.[4]
Sikap perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan sebagai berikut:
1.      Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitabkitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya:   
 نَزَّلَ عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ ٣
Artinya:  “Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran : 3).
2.      Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu sebagai pedoman hidup. Sebagaimana firman-Nya:  
وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِۖ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ ٤٨
Artinya:  “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (Q.S. Al-Ma’idah: 48)
3.      Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT.
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦
Artinya:”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Zariyat: 56)
4.      Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna. Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung didalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu Al Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. 
5.      Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang dan bahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur’an yang sampai sekarang tidak pernah berubah satu huruf sekalipun.

C.    Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, implementasinya sebagai berikut:
1.      Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.
2.      Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنۡهَا مِن ثَمَرَةٖ رِّزۡقٗا قَالُواْ هَٰذَا ٱلَّذِي رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُۖ وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَٰبِهٗاۖ وَلَهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞۖ وَهُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٢٥
Artinya: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buahbuahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al Baqarah: 25)
3.      Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Qur’an adalah firman Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhiru zaman tetap terjaga kemurniannya.
4.      Menjadikan kehidupan manusia di dunia tertata, karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci.
5.      Menambah sikap optimis untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat.[5]  
        
Sumber:
1.      Miftah Fardih, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama (Bandung: Pustaka, 2003).
2.      Miftah Faridh, Pokok-Pokok Ajaran Islam (Bandung: Pustaka, 2008).
3.      Syamsuri, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Erlangga, 2003).
4.      TIM MGMP PAI SMA KOTA MADIUN, Pendidikan Agama Islam Kelas XI (Madiun: CV. Sinar Terang, 2012). 


[1] Syamsuri, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Erlangga, 2003), 23.
[2] Miftah Faridh, Pokok-Pokok Ajaran Islam (Bandung: Pustaka, 2008), 34.
[3] Ibid.
[4] TIM MGMP PAI SMA KOTA MADIUN, Pendidikan Agama Islam (Ponorogo: CV. Sinar Terang, 2012), 35. 
[5] Miftah Fardih, Al-Qur’an Sumber Hukum Islam yang Pertama (Bndung: Pustaka, 2003), 45.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiga Dimensi Teknologi Pendidikan (Teori, Bidang Garapan, dan Profesi)

Tiga Dimensi Teknologi Pendidikan (Teori, Bidang Garapan, dan Profesi) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Tekno...